Penerimaan Cpns 2018 Merupakan Gosip Hoax, Begini Penjelasan Pihak Menpan
 |
| sumber gambar dari http://kabar24.bisnis.com |
Dalam beberapa ahad ini mungkin masyarakat khususnya tenaga guru honorer ( K-2 ) GTT Murni sekolah di resahkan dengan adanya isu wacana Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil ( #CPNS ). Tentu ini menciptakan semua galau dengan adanya isu yang mengatasnamakan KemenPAN-RB. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi [ KemenPAN-RB ] mengimbau masyarakat untuk tidak mempercayai kabar bohong yang berisi kumpulan soal tes #CPNS, yang ketika ini beredar di media sosial, khususnya WhatsApp.
Berikut penjelasan sekaligus Pernyataan dari Kepala MenPAN-RB
"Kami pastikan itu ialah kabar bohong atau hoax. Untuk itu kami minta masyarakat lebih waspada dan tidak mempercayainya," ucap Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik MenPAN-RB, Herman Suryatman,
Untuk mengecoh pembaca semoga mempercayai isinya, isu tersebut diawali dengan kutipan pernyataan Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian PAN-RB, seakan-akan pada bulan Februari 2018 akan dibuka registrasi CPNS 2018.
 |
CPNS Merupakan isu hoax yang di buat-buatBaca Juga |
Kemudian diinformasikan jumlah gugusan yang akan dibuka dan rencana penempatannya.
"Pernyataan itu sama sekali tidak benar. Memang Pak MenPAN sudah menunjukkan sinyal bahwa tahun 2018 ada rencana membuka kembali penerimaan CPNS, baik sentra maupun daerah. Namun, untuk waktu dan jumlah formasinya belum ditetapkkan," ungkap Herman. Dia Menjelaskan lebih jauh, ketika ini Kementerian PAN-RB masih menunggu validasi tawaran gugusan dari instansi, termasuk dari pemerintah daerah. Validasi tersebut, diminta disampaikan secara online melalui aplikasi e-Formasi dan dibutuhkan sudah masuk pada selesai Januari.
 |
| Gambar dari http://suryamalang.tribunnews.com |
Langkah Yang akan Di ambil kementrian PAN- RB.
Selanjutnya Kementerian PAN-RB akan membahas sesudah validasi tawaran gugusan tersebut masuk.
"Setelah validasi selesai, kami akan melaksanakan pembahasan yang mendalam dan komprehensif, termasuk melihat kapasitas fiscal. Adapun gugusan yang diprioritaskan antara lain guru, tenaga kesehatan, serta gugusan jabatan yang spesifik sesuai core business instansi dalam rangka membidik Nawacita," tegasnya.
