Berbagi Pengalaman Menjadi Finalis Inobel 2017
Ada beberapa lomba yang diselenggarakan oleh Kemendikbud khusunya oleh Ditjen Kesejahteraan, Penghargaan, dan Perlindungan (KESHARLINDUNG) Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud. Ada tiga lomba yang bergengsi yang menjadi cita-cita guru-guru dari mulai guru SD hingga guru SMA/SMK se-Indonesia. Tiga lomba bergengsi tersebut yaitu Lomba Guru Berprestasi, Olimpiade Guru Nasional (OGN), dan Lomba Inovasi Pembelajaran (INOBEL).
Ketiga lomba bergengsi bagi guru tingkat nasional ini, aku akan menyebarkan pengalaman Perlombaan Inovasi Pembelajaran (INOBEL) SD tahun 2017, alasannya yaitu aku mencicipi sendiri masuk finalis yang diselenggarakan di Bali dari tanggal 4 – 8 September 2017. Dan alhamdulillah mendapat anugrah yang tiada hingganya alasannya yaitu sebagai Juara ke-3 INOBEL Tingkat Nasional SD Bidang MIPA Tahun 2017. Rasa bangga, bahagia, dikenal oleh guru seluruh Indonesia, dan tentunya aku gak nyangka sekali akan menjadi Juara ke-3 pada ajang bergengsi tingkat nasional bagi guru.
Awalnya aku tidak menyangka menjadi juara INOBEL Tahun 2017 ini. Saya sangat pesimis, alasannya yaitu aku belum pernah ikut lomba apapun. Jangankan tingkat nasional, tingkat kabupaten juga tidak pernah pernah.
Pengalaman aku sebagai juara INOBEL ke -3 tingkat nasional akan aku bagi di sini apa yang aku ingat dan prediksi kelebihan aku jadi juara 3.
Selain itu melalui blog aku ini, aku bagi materi workshop INOBEL tahun 2017 biar Bapak/Ibu bisa mempleajarinya dan menyebabkan masukan yang berharga bagi MEDIA dan KARYA TULIS ibu yang akan dilombakan di INOBEL baik tahun 2018 ini ataupun tahun-tahun yang akan datang.
Unduh materi WORKSHOP Perlombaan Inovasi Pembelajaran
Materi workshop Perlombaan Inovasi Pembelajaran sanggup Bapak/Ibu unduh pada tautan di bawah ini.
Ada beberapa tahapan evaluasi dalam omba INOBEL tingkat nasional, yaitu: 1) Tahap evaluasi manajemen melalui on line, 2) Tahap similarity (uji plagiarisme naskah) dan Citacy (kesesuaian referensi naskah dan daftar pustaka), 3. Tahap pemanggilan akseptor lolos workshop, disini akseptor yang lolos dibekali dengan pengetahuan perihal karya tulis ilmiah, merancang display (pameran), menciptakan presentasi dan menyajikan presentasi, 3) Tahap evaluasi penemuan pembelajaran, 4) Tahap display, pada tahap ini akseptor lomba INOBEL memamerkan hasil karya inovasinya dengan diuji oleh 5 orang juri, dan 6) Tahap paling mendebarkan, yaitu tahap presentasi hasil karya penemuan pembelajaran di depan 5 orang juri.
Saya akan aneka macam TIPS bagaimana tembus menjadi FINALIS bahkan mungkin menjadi juara INOBEL, diantaranya:
1. Hasil karya penemuan yaitu benar-benar orisinil karya kita sendiri, bukan jiplakan dari orang lain. Disini jangan melihat karya kita sederhana atau rumitnya. Justru karya yang sederhana, gampang dibuat, gampang dipakai dalam proses pembelajaran, gampang ditiru oleh guru lain, dan memakai materi yang murah bahkan bekaslah yang mendapat evaluasi tinggi. jangan sekali-kali memakai materi berbahaya bagi akseptor didik atau materi yangdibuat pabrikan.
2. Karya penemuan boleh juga hasil pengembangan dari sebuah karya penemuan yang sudah ada, yang penting bukan hasil jiplakan dari karya penemuan orang lain.
3. Yang harus diingat adalah guru akan melahirkan sebuah karya penemuan saat guru memikirkan suatu perbaikan pembelajaran di kelasnya. Buang jauh-jauh bahwa guru akan menciptakan penemuan itu hanya untuk lomba saja. Alasannya sederhana, saat guru memikirkan sebuah penemuan untuk perbaikan pembelajaran, maka guru akan menguasai penuh seluk beluk penemuan itu, serta bagaimana menggunakannya dalam pembelajaran. Hal ini akan menjadi modal saat pertanyaan dari juri perihal karya penemuan pembelajaran tersebut akan dijawab dengan damai dan percaya diri.
4. Buatlah sintaks pembelajaran dengan model atau pendekatan pembelajaran yang sanggup meningkatkan keaktifan siswa dan sanggup menanamkan konsep pembelajaran bukan memahamkan sebuah konsep pembelajaran. Misalnya model pembelajaran Problem Based Learning, Project Based Learning, Discovery Learning, atau sebuah sintaks yang kita buat sendiri dengan mengacu pada sebuah teori belajar.
5. Dalam menyusun naskah Perlombaan INOBEL hindari plagiat. Karena tim penilai memakai aplikasi anti plagiarisme dalam menilai similarity dan citacy naskah INOBEL kita. Dalam menyusun naskah INOBEL perlu kita perhatikan dan pelajari hukum penulisan karya tulis ilmiah biar terhindar dari plagiat. Ada baiknya kita memiliki soft ware untuk mengecek plagiat, supaya sebelum naskah dikirimkan chek plagiarisme similarity di bawah 40% biar sanggup lolos tahap workshop, dan citacy di atas 75%. (Tentang Similarity dan citacy ada dalam materi yang ditautkan)
6. Lengkapi naskah karya INOBEL dengan bukti-bukti fisik foto materi alat peraga atau media penemuan pembelajaran yang dibuat, foto dan alur pembuatannya, foto penggunaan dalam pembelajaran, fotodiseminasi pada teman-teman guru di sekolah maupun di KKG/MGMP.
7. Yang terkahir mencoba, percaya diri, dan niat semata untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas kita dan menjadi referensi guru di seluruh Indonesia.
Itulah pengalaman yang aku sanggup bagikan menembus FINALIS dan JUARA INOBEL tingkat nasional yang sudah aku rasakan keampuhannya. Selamat mencoba Bapak/Ibu Guru. Semoga Berhasil.