Download Silabus Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Sd Mi Kelas 1 Hingga Dengan Kelas 6
Silabus kurikulum 2013 sanggup didevinisikan sebagai “garis besar, ringkasan, atau pokok-pokok isi atau bahan pelajaran”. Silabus dipakai untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa klasifikasi lebih lanjut dari standart kompetensi dan kemampuan dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian bahan yang perlu dipelajari siswa dalam mencapai standart kompetensi dan kemampuan dasar.
Silabus ialah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang meliputi standar kompetensi, kompetensi dasar, bahan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber berguru yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
Pembelajaran dengan pendekatan tematik ini meliputi kompetensi mata pelajaran yaitu: PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Sedangkan mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti tidak termasuk mata pelajaran dalam tematik. Pembelajaran tematik dilaksanakan di semua kelas di SD baik di kelas I-III (kelas rendah) maupun kelas IV–VI (kelas tinggi).
Kurikulum 2013 mempunyai tujuan khusus untuk mempersiapkan generasi gres dan penerus bangsa yang mempunyai kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta bisa berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Untuk itu, perancangan kurikulum 2013 perlu memperhatikan kebutuhan siswa ketika ini dan di masa depan yang dinamis ditengah efek globalisasi dan kemajemukan masyarakat Indonesia.
Di kelas rendah belum ada mata pelajaran IPA dan IPS yang bangkit sendiri namun muatan IPA dan IPS diintegrasikan ke dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Untuk mata pelajaran Matematika dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dilakukan secara tematik hanya hingga dengan kelas III, untuk kelas IV, V, dan VI diajarkan sebagai mata pelajaran yang bangkit sendiri.
Silabus tematik yang dikembangkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan merupakan suatu model, satuan pendidikan sanggup berbagi silabus tematik dengan mengambil tema yang diadaptasi dengan karakteristik satuan pendidikan. Satuan pendidikan juga sanggup eksklusif memakai model silabus ini atau sanggup juga dengan mengadaptasi sesuai karakteristik satuan pendidikan. Selain itu, bagi guru yang ingin menyusun sendiri pembelajaran tematik terpadu sanggup memakai Silabus Mata Pelajaran di SD/MI yang terpisah dari dokumen ini.
Silabus tematik kurikulum 2013 a di SD dikembangkan memakai model jaring laba-laba (webbed). Pembelajaran terpadu model jaring laba-laba (webbed) dikembangkan dengan memadukan beberapa mata pelajaran yang diikat dalam suatu tema. Pengembangan silabus dilakukan merujuk silabus mata pelajaran, untuk Materi Pokok menyesuaikan dengan kompetensi dasar setiap mata pelajaran. Sedangkan Pembelajaran merupakan adonan Pembelajaran untuk satu tema/subtema untuk seluruh kompetensi dasar dari muatan mata pelajaran yang diikat dalam tema/subtema tersebut.
Alokasi waktu pembelajaran dalam satu ahad sebagaimana yang tercantum dalam struktur kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar ialah sebagai berikut.
- Kelas 1 jumlah 30 jam pelajaran perminggu
- Kelas 2 jumlah 32 jam pelajaran perminggu
- Kelas 3 jumlah 34 jam pelajaran perminggu
- Kelas 4 jumlah 36 jam pelajaran perminggu
- Kelas 5 jumlah 36 jam pelajaran perminggu
- Kelas 6 jumlah 36 jam pelajaran perminggu
Alokasi waktu tersebut termasuk Pendidikan Agama sebanyak 4 jam pelajaran per minggu. Selain itu untuk kelas I, II, dan III yang menekankan pada penguasaan kompetensi membaca, menulis, dan berhitung untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika, maka perlu mendapat perhatian dalam integrasi dengan tema dan mendapat alokasi waktu yang cukup.
Selain itu ada beberapa kompetensi dasar dalam Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan yang memerlukan pemenuhan sarana dan prasarana khusus oleh satuan pendidikan yang harus diajarkan tersendiri sebagai mata pelajaran dan bersifat pilihan bagi satuan pendidikan yang tidak sanggup memenuhinya.